Bagi anda yang menyukai informasi, pengetahuan tentang sejarah dan kearifan budaya nenek moyang bangsa Indonesia namun yang merasa kesulitan untuk menuju ke daerah yang anda inginkan, kini anda bisa mencoba virtual tour situs purbakala yang bisa anda lakukan lakukan dengan gadget Anda dapat mengakses di mana saja.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemdikbud) dan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional menginisiasi dan resmi memulai virtual tour melalui situs arkeologi dan animasi pada Jumat (19 Februari 2021).
Wisata virtual ini dimaksudkan sebagai media pembelajaran bagi anak-anak Indonesia yang tertarik mempelajari arkeologi.
Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) dan 10 Balai Arkeologi (Balar) se-Indonesia mensosialisasikan hasil penelitiannya melalui program Rumah Peradaban.
Baca juga: Ini Temuan Arkeologi di Indonesia Selama Satu Dekade Terakhir
Dapatkan informasi, inspirasi, dan wawasan di email Anda.
email pendaftaran
Perlu diketahui bahwa Rumah Peradaban merupakan jembatan yang menghubungkan masyarakat dengan fasilitas penelitian, sehingga Anda dapat dengan mudah mengakses berbagai informasi sejarah dan kearifan budaya nenek moyang masyarakat Indonesia di masa lalu.
Moto dari program ini adalah Reveal, Interpret, Love.
Kepala Puslit Arkenas, I Made Geria mengatakan, wisata situs purbakala secara online atau virtual ini merupakan penajaman komponen output program peradaban Rumah Puslit Arkenas.
“Ini sebagai upaya virtualisasi penelitian (arkeologi) agar mudah diinterpretasikan dan dipahami oleh masyarakat dan tentunya mahasiswa,” jelasnya.
Baca juga: Saat Ekskavasi di Pompeii, Pakar Temukan Lebih Banyak Korban Erupsi Gunung Vesuvius
“Ke depan tentunya juga akan kami upayakan untuk mendigitalkan arsip-arsip buku peradaban yang selama ini hanya tersimpan dengan baik,” imbuhnya.
Dengan kemudahan akses informasi sejarah dari situs-situs purbakala di Nusantara melalui virtual tour ini, Made Geria menyampaikan tujuan dan harapan terbesar dari inisiatif baru ini adalah untuk memudahkan mahasiswa menemukan sumber-sumber faktual dan faktual tentang sejarah dan situs.
Sehingga mahasiswa tidak hanya mengandalkan pencarian website dengan sumber yang tidak tervalidasi dan tidak dapat dimintai pertanggungjawaban atas keabsahan informasi tersebut.
“Internet sudah seperti kebutuhan dasar saat ini. Terutama bagi kaum milenial. Sekarang ini harus kita akui agar kita bisa membawa hasil penelitian kita ke dalam kegiatan dalam bentuk ini (digital atau virtual),” ujarnya.
Baca juga: Perubahan iklim Ancam Situs Warisan Dunia Lebih Banyak Kerusakan
Ekskavasi tahap ketiga di situs Pataan di Dusun Montor, desa Pataan, kecamatan Sambeng, Lamongan, terus dilakukan oleh BPCB Trowulan HAMZAH ARFAH Tahap ketiga penggalian di situs Pataan di Dusun Montor, desa Pataan, Sambeng Kabupaten Lamongan, dilanjutkan oleh BPCB Trowulan.
Made Geria mengatakan mereka saat ini sedang mengarahkan atau memprovokasi mahasiswa dan milenial untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan budaya dan sejarah nusantara itu sendiri.
“Kalau dia benar-benar tertarik, kita tidak perlu mengajak mereka untuk mencintai budaya bangsa kita, tapi jika mereka tertarik dan merasa bermanfaat, saya kira ini akan memacu kreativitas dan semakin memacunya lagi. dia berkata.
Apa yang menarik dari wisata arkeologi virtual Rumah Peradaban Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini?
Bagi Anda yang sangat ingin mengunjungi destinasi sejarah dan memiliki nilai arkeologis namun terkendala banyak kendala dalam kondisi pandemi saat ini.
Oleh karena itu, wisata virtual ini dapat menjadi alternatif bagi Anda dan anak-anak Anda, serta bagi siswa yang belajar di rumah.
Baca juga: Arkeolog Temukan Situs Cincin Kayu Berusia 4.500 Tahun di Portugal
Karena yang menarik dari virtual tour melalui situs purbakala Indonesia di laman turvirtualarkeologi.kemdikbud.go.id adalah tujuan edukasi yang dihadirkan berupa gambaran lokasi situs purbakala dengan teknologi Camera 360.
Dengan teknologi Camera 360 resolusi tinggi ini, dapat memantulkan gambar 360 derajat sehingga orang dapat berinteraksi dengan lingkungan nyata (lingkungan situs arkeologi) yang ditirukan dalam sebuah program aplikasi.
Selain itu, situs virtual ini dapat digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia dimana saja dan dapat menemukan situs purbakala di daerah manapun yang ada tanpa harus pergi jauh.
LIHAT JUGA :
https://voi.co.id/
https://4winmobile.com/
https://mesinmilenial.com/
https://ekosistem.co.id/
https://www.caramudahbelajarbahasainggris.net/
https://laelitm.com/
https://www.belajarbahasainggrisku.id/
https://www.chip.co.id/
https://pakdosen.co.id/
https://duniapendidikan.co.id/