Pemetaan Masalah, KPAI menghimbau perlunya upaya pembelajaran tatap muka

  • Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim memberikan apresiasi kepada Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang senantiasa memperhatikan kelangsungan pendidikan di Indonesia selama pandemi Covid-19.

“Bahkan di masa pandemi Covid-19, KPAI selalu mengutamakan kesehatan dan keselamatan anak-anak,” kata Nadiem pada “Rapat Koordinasi Nasional Pembukaan Sekolah Di Masa Pandemi Covid-19”, kata KPAI, Senin (September). 11/2020).

Baca juga: Orang Tua Jangan Biarkan Pembelajaran Pribadi, Sekolah Harus Terus Fasilitasi PJJ

Untuk itu, Nadiem berterima kasih kepada KPAI atas kerjasamanya dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Ia juga berterima kasih kepada masyarakat yang telah menemukan solusi terbaik di masa yang penuh tantangan ini.
Dorong kebutuhan akan litigasi

Komisioner KPAI Retno Listyarti memberi saran dan mendorong Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem, perlunya upaya pembelajaran personal di beberapa sekolah.

Dapatkan informasi, inspirasi, dan wawasan di email Anda.
email pendaftaran
Hal ini perlu, menurut Retno, untuk mengetahui sejauh mana kekurangan dan manfaat pembukaan kembali sekolah di masa pandemi.


Selain itu, jika sekolah dinilai berhasil, dapat menjadi panutan dalam mengadaptasi kebiasaan baru di satuan pendidikan.

“Jadi nanti di bulan Januari, yang belum pernah coba harus coba dulu. Karena jika Anda belum pernah mencobanya, Anda tidak bisa membayangkan apa masalahnya. Anda merasa siap, tetapi sebenarnya tidak. ” kata Retno.

Sekolah tinggi diharapkan dapat menjadi panutan bagi sekolah lain jika mereka dapat menunjukkan bahwa mereka dapat menggunakan pengajaran tatap muka selama pandemi.

Retno menekankan pentingnya pembukaan sekolah percontohan tidak ditentukan oleh status zona, tetapi oleh kesiapan sekolah dan pemangku kepentingan lainnya.

Karena itu, menurutnya, sekolah bisa dibuka ketika semua orang sudah siap. Dalam hal ini ada aksi “5 Siap” yaitu daerah siap, sekolah siap, guru siap, orang tua siap dan siswa siap.

“Jika salah satunya tidak siap, maka tunda saja pembukaan sekolahnya meski zonanya hijau,” ujarnya.


Sekolah belum dianggap selesai

Retno mengatakan hingga 83,68 persen sekolah tidak mau mengadakan acara tatap muka. Hal itu berdasarkan hasil pengawasan KPAI sejak Juni hingga November 2020.

“Hasil pengawasan oleh KPAI menunjukkan data dan fakta bahwa dari 49 sekolah yang dilakukan penjaringan langsung, hanya 16,32 persen sekolah yang tamat dan 83,68 persen belum tamat,” kata Retno.

LIHAT JUGA :

indonesiahm2021.id
unesa.id
unimedia.ac.id
politeknikimigrasi.ac.id
stikessarimulia.ac.id
ptsemenkupang.co.id